Jumat, 24 Juli 2009

BANGUN MALAM UNTUK KAJI AL-QUR'AN

Banyak cara ummat Islam melakukan pengajian dan atau Pengkajian Al-Qur'an, yang menurut pandangan mereka adalah untuk mencari fahala.
Pada umumnya bagi anak-anak yang baru belajar membaca (untuk Indonesia) maka Al-Quran dibaca dari surat-surat pendek, sedangkan bagi yang sudah dewasa mereka mengadakan pengajian dengan membaca Al-Qur'an dari depan, yaitu dimulai dengan membaca Al-Fatihah kemudian surat Al-Baqarah, surat Ala-Imran dan sebagainya.
Untuk Pengkajian Al-Qur'an, kita ambil sebuah buku yang ditulis oleh Prof. M. Hasbi Ash-Shiddieqy yang berjudul : Sejarah dan Pengantar Ilmu Al-Qur'an/Tafsir terbitan : Penerbit Bulan Bintang 1954, pada halaman 102 sampai 107, ada 17 Ilmu yang wajib dipelajari sebelum seseorang menjadi ahli tafsir.
Bila satu cabang Ilmu bisa diselesaikan kurang-lebih 3 tahun, maka diperlukan waktu 17 kali 3 sama dengan 51 tahun barulah seseorang dianggap mampu untuk menjadi ahli Tahsir Al-Qur'an.
Pendapat ini berbeda dengan kenyataan di zaman Rasulullah Muhammad SAW, dimana yang diperlukan untuk study al-Qur'an itu adalah kemauan yang kuat dan disiplin yang tinggi agar Al-Qur'an yang sekarang ini sudah berada di langit dunia bisa diturunkan kedalam hati sanubari setiap Mualim/Mukmin.
Begitulah ketika Nabi Muhammad SAW, sedang menanti wahyu Allah, setelah tiga tahun belum turun dan hanya baru 5 ayat surat Al-'Alaq, maka Allah menurunkan Surat Al-Qalam dan Surat Al-Muzzammil untuk memberi petunjuk bagaimana memulai satu Pengkajian Al-Qur'an guna mengeluarkan diri dan Ummat dari kegelapan (Dzulumat) menuju kehidupan Nur menurut Sunah Rasul yang bernilai Ilmiyah.
Allah berfirman dalam surat Al-Muzzammil :

Yaa ayyuhal Muzzammil
Wahai orang yang berselimut (Tanggapan Dzulumat menueurut Sunnah Syayatin)

Qumil-laila il-laa qaliilaa
Bangunlah di waktu malam hari kecuali sedikit saja tidurnya

Nishfahuu awin qush minhu qaliilaa
Setengah malam atau kurang sedikit dari setengah malam

Tapi sekarang ini pembagian waktu demikian rusak sehingga jam 00 lewat 1 menit tengah malam, kata mereka itu sudah masuk pagi hari. Jadi malam menurut umum berbeda dengan malam menurut Allah, malam menurut Allah dimulai dengan waktu 'Isya sampai dengan menjelang fajar tiba. Pada saat malam itulah Muslim/Mukmin diperintahkan oleh Allah untuk bangun dan meninggalkan tempat tidur, padahal waktu itu adalah waktu yang paling enak untuk istirahat.

Au zid 'alaihi warattilil quraana tartiilaa
Atau lebihkan dari setengah malam dan lakukan study Al-Qur'an dengan sebenar-benarnya study.

Saudara empat ayat ini telah menjadi pertentangan besar antara sesama ummat Islam, yang sebagian mengatakan, bagaimana kita bangun malam sedangkan besok harus kerja? Mencari makan juga kan perintah Allah ? Itu ayat hanya untuk Nabi Muhammad dan atau untuk para Ulama saja dan bukan untuk kita-kita umat yang dibawah.
Saudara, waktu di dunia ini terlalu pendek untuk berdebat soal perintah Allah ini, Ingatlah cerita tentang pengalaman Bani Israil, ketika diperintahkan untuk menyembelih seekor Sapi, mereka bertanya, Sapinya warna apa? ketika dijelaskan warna kuning tua, mereka terus bertanya umurnya berapa, giginya bagaimana, laki-atau wanita, sehingga hampir-hampir mereka lalai mengerjakan perintah Allah itu.

Inna sanulqii alaika qaulan tsaqiilaa
Sesungguhnya melalui rattil atau study di waktu malam itu Kami akan menancapkan kepadamu satu qalam berbobot Ilmiyah

Inna naa syiatan laili hiya asyaddu wath-an wa-aqwaamu qiilaa
Sesungguhnya situasi malam adalah semudah-mudahnya pemantapan dan setangguh-tangguh penanggapan

Inilah alasan Allah memilih waktu malam, yang menurut kebiasaan di waktu malam itu waktu bergentayangannya syetan atau para tukang santet beraksi, maka dikala itu pula seorang Muslim/Mukmin diperintahkan bangun untuk membina dirinya dengan Al-Qur'an sehingga Al-Qur'an akan menjadi tembok pengaman bagi syetan-syetan dari bangsa Jin maupun manusia yang mau beraksi mempengaruhi pandangan hidupnya.

Inna laka fin-nahaari sabhan thawiilaa
Sebenarnya di waktu siang itu adalah kesibukan berbuat (mencari sesuap nasi) yang tidak habis-habisnya.

Waktu siang hari yaitu setelah subuh dimuali dengan waktu Dhuha sampai waktu 'ashar adalah waktu untuk mencari rezeki Allah yang sudah disiapkan dimuka bumi, maka kurang tepat jika pengkajian Al-Qur'an itu dilakukan diwaktu siang, akan mengganggu pekerjaan kita, dan waktu siang tidak mendukung untuk suatu study karena memang tidak diciptakan Allah untuk itu.

Wazkurisma Rabbika watabattal ilaihii tabtiilaa
Maka dengan hasil study Al-Qur'an menurut Sunnah Rasul ini, sadarkan diri untuk hidup dengan Petunjuk Allah, dan putuskan hubungan dengan semua pengaruh Dzulumat menurut Sunnah Syayatin dengan seputus-putusnya.

Inilah petunjuk Allah, jika kita ingin menjadi abdi Allah menjadi seorang Mukmin, maka putuskan semua pikiran kita dengan kehidupan yang tergantung kepada pengaruh lingkungan dunia kita yang tidak berstandard Perintah dan larangan Allah.
Sulit memang, terkadang pada waktu membaca blog ini, timbul niatan untuk bersungguh-sungguh memahami Al-Qur'an menurut Sunnah Rasul, tapi ketika kita bebas di alam lepas, syetanpun berbisik, sudahlah, ini dunia diciptakan untuk kalian nikmati, nanti saja kalau sudah tua barulah kamu serius belajar agama. Ketika kamu mengiyakan kalimat godaan itu maka tertawalah syetan, dia terus menggusur Iman anak Adam itu untuk mencari jalan membawa manusia kepada jalur kehidupan Jahannam yaitu laknat Allah, laknat seluruh Malaikat dan laknat semua orang beriman. Dia terus berbisik, ikuti petunjuk Dukun jinun, karena mereka juga bangun melek sepanjang malam, malam adalah waktu untuk mencari hiburan, lihatlah disana orang-orang semua mencari hiburan diwaktu malam, kau mau duduk melakukan pengkajian Al-Qur'an? Kunooo, jika saudara mengiyakan, maka tertawalah terbahak-bahak Syetan sambil berkata kepada kawannya : Bodoh amat ini Anak/cucu Adam, mau dia dengar nasehat dari musuhnya.

Washbir 'alaa maa yaquuluuna wahjurhum hajran jamiilaa
Dan teguh bertahanlah kalian terhadap ocehan para pendukung Sunah Syayatin yang melontarkan berbagai ocehan, dan belakangi mereka dengan cara yang seindah-indahnya.

Inilah kata kunci untuk menghindari ajakan mereka, pendukung Sunnah Syayatin, yang tidak henti-hentinya menghendaki agar kita kembali kepada pandangan hidup mereka yang bagaikan monyet tidak pernah mampu menaklukkan hutan belantara.

Wazarnii wal mukazzibiina ulin-na'mati wamahhilhum qaliilaa
Dan biarkanlah mereka itu menjadi urusn-Ku, yaitu pelacur-pelacur Ilmu yang sedang asyik dengan permainan Dzulumat menurut Sunnah Syayatin, yaitu berlapang dadalah kalian terhadap yang demikian untuk waktu yang tidak berapa lama lagi.

Inilah disiplin Study, jangan usil, jangan ikut campur, biarkan menjadi urusan Allah yang memberikan hukuman kepada mereka.
Demikianlah disiplin Study yang diajarkan oleh Allah, kepada Nabi Muhammad dan para Pengikutnya, jika saudara adalah seorang Muslim/Mukmin yang setiap hari membaca kalimat syahaadah dalam sholat, maka teladan ini harus diikiuti, dan bukan aktip ingin menghancurkan peradaban menurut Sunnah Syayatin ini, karena bagaimanapun Syaitan telah di-izikan oleh Allah untuk membobol Iman anak Adam di dunia ini, untuk menguji apakah mereka sanggup bersabar atau tidak

Semoga bermanfaat, mohon maaf bila ada kekurangan
Wassalam
HAMDJAH

http://wawasan-wawasanku.blogspot.com
http://wawawasn-al-alaq.blogspot.com
http://wawasan-mutawakkilun

1 komentar:

  1. Salam🙏Bolehkah saya menimba ilmu sama pak pak djamhari maskat?

    BalasHapus